Literatur Hadis Nusantara dan Sejarah Perkembangannya

Abstract

Jurnal ini membahas perkembangan literasi hadis di Nusantara dalam perkembangannya sejak abad 17 M. perkembangan literasi hadis di nusntara banyak dipengaruhi oleh ulama Nusantara yang berinteraksi dengan lama Haramain (Makkah dan Madinah). Wilayah Nusantara yang banyak menjadi pelopor dalam bidang keilmuan hadis adalah aceh yang mendapat julukan serambi Makkah. Diantaranya adalah Nur al-Din al-Raniri, Hamzah Fansuri, ‘Abd al-Ra’uf ibn ‘Ali al-Jawi al-Fansuri hingga abad ke 20 M Mahfz al-Termasi yang terkenal dalam keilmuan hadis di Nusantara dengan karyanya Manhaj Dhawi an-Nadzar yang dikenal seluruh plosok Dunia. Perkembangan literature hadis di Nusantara juga dipengaruhi oleh kajian Madrasah dan Pesantren. Diantara lembaga pendidikan yang serupa Madrasah adalah Madrasah al-Irsad Jakarta 1912, pesantren Sungayang Batu Sangkar 1897, pondok Pesantren Gontor 1926, perguruan Sumatra Thawalib 1921, Pesantren Persis Bandung. Diantara tokoh Nusantara pada abad 20 yang mempunyai andil cukup besar adalah Prof. Hasbi ash-Siddiqi dengan karya-karyanya Sejarah Pengantar Ilmu Hadis, Koleksi Hadis Hukum, dan Mutiara Hadis. Literature hadis Nusantara lebih lanjut baik matan hadis maupun ilmu dirayah hadis mengalami perkembangan yang sangat signifikan.